Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keyakinannya akan tercapai sebuah kesepakatan dagang dengan Presiden China, Xi Jinping, untuk mengakhiri perang tarif yang telah berlangsung cukup lama.
Trump menyebut kemungkinan kesepakatan itu bisa terjadi dalam tiga hingga empat minggu ke depan.
“Saya percaya kami akan mencapai kesepakatan dengan China. Saya pikir kami masih punya banyak waktu,” ujar Trump saat sesi penandatanganan perintah eksekutif bersama Menteri Perdagangan Howard Lutnick di Kantor Oval, seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (17/4/2025).
Namun, Trump tidak menjelaskan apakah Presiden Xi Jinping juga telah mengambil langkah konkret untuk menghentikan ketegangan tarif antara kedua negara.
Pernyataan ini menjadi sinyal pertama adanya harapan penyelesaian sejak Trump memulai perang tarif terhadap China, dengan bea masuk yang mencapai hingga 245 persen.
Siapa yang Akan Berkedip Lebih Dulu?
Menurut Nick Vyas, Direktur Pendiri Randall R. Kendrick Global Supply Chain Institute di USC Marshall, perang tarif ini merupakan permainan strategi antara dua raksasa ekonomi dunia.
“Ini adalah permainan antara China dan AS dalam hal siapa yang akan berkedip lebih dulu,” ujar Vyas kepada Business Insider.
Ia menjelaskan bahwa China merasa memiliki posisi kuat untuk bertahan, sementara Trump yakin Amerika memiliki keunggulan karena tingkat konsumsi produk China yang tinggi di pasar domestik AS.
“Amerika mengonsumsi lebih banyak produk dari China dibandingkan sebaliknya. Itu yang membuat Trump merasa berada di posisi yang lebih kuat,” tambahnya.
Tunggu dan Lihat
Meskipun belum ada kejelasan mengenai langkah konkret dari China, pernyataan Trump memberi sinyal positif di tengah ketegangan dagang yang telah menimbulkan ketidakpastian global selama beberapa tahun terakhir.
“Satu-satunya yang bisa dilakukan sekarang adalah menunggu dan melihat realitas mana yang akan terbentuk,” tutup Nick Vyas.
Jika kesepakatan ini benar-benar tercapai, hal itu akan menjadi titik balik penting dalam hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China, serta memberikan dampak signifikan pada pasar global.
