Tarif Baru Trump Ancam Industri Otomotif Global

Presiden Amerika Serikat Donald Trump/ANTARA

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa tarif baru untuk impor mobil akan diumumkan pada 2 April 2025.

Kebijakan ini merupakan bagian dari strateginya untuk mendorong perusahaan memindahkan produksi ke AS dan memperketat kebijakan perdagangan global.

Trump menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan janji kampanyenya untuk melindungi industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Langkah ini diprediksi akan meningkatkan ketegangan dalam perang dagang yang telah berlangsung antara AS dan sejumlah negara mitra dagangnya.

Trump sebelumnya juga menginstruksikan penyusunan tarif timbal balik bagi negara-negara yang mengenakan pajak impor terhadap produk AS.

Tarif baru ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada industri otomotif, khususnya bagi produsen asal Jepang, Jerman, dan Korea Selatan, yang selama ini mengandalkan ekspor ke pasar AS.

Sejumlah pihak dari industri otomotif telah menyampaikan kekhawatiran atas kebijakan tarif ini, termasuk kemungkinan kenaikan harga kendaraan dan gangguan rantai pasokan global.

Autos Drive America, kelompok lobi produsen mobil asing, belum memberikan komentar terkait kebijakan tersebut, sementara CEO Ford, Jim Farley, memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat merusak industri otomotif AS secara luas.

Hingga kini, Trump belum memberikan rincian lengkap mengenai besaran tarif dan cakupan kebijakan yang akan diterapkan.

Selain tarif otomotif, pemerintahan Trump juga menargetkan regulasi lingkungan di California.

Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) sedang mempertimbangkan langkah untuk membatalkan izin negara bagian tersebut dalam mewajibkan kendaraan listrik dan melarang penjualan mobil berbahan bakar bensin mulai 2035.

Langkah ini membuka peluang bagi Kongres untuk meninjau ulang kebijakan emisi California, yang selama ini menjadi rujukan standar lingkungan di AS.