Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi menyampaikan permohonan maaf atas sejumlah kasus keracunan yang menimpa pelajar dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan di Kompleks Istana Jakarta, Jumat (19/9).
“Atas nama pemerintah dan Badan Gizi Nasional, kami memohon maaf karena kembali terjadi kasus keracunan di beberapa daerah. Tentu saja hal ini bukan sesuatu yang diharapkan, apalagi disengaja,” ujarnya.
Prasetyo menegaskan, pemerintah akan menjadikan peristiwa ini sebagai bahan evaluasi bersama BGN dan pemerintah daerah. Ia juga menginstruksikan agar penanganan terhadap korban dilakukan secepat dan sebaik mungkin.
Kasus keracunan makanan massal tercatat di beberapa wilayah. Di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, sebanyak 251 pelajar dari berbagai sekolah mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG pada Rabu (17/9).
Kasus serupa juga terjadi di Maluku, di mana belasan siswa SD Negeri 19 Kota Tual harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami mual dan pusing usai menyantap hidangan MBG.
Sementara itu, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, 194 siswa dilaporkan terdampak. Sebagian besar mengalami gejala ringan, namun 19 orang harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora.
Prasetyo menegaskan bahwa kejadian ini menjadi catatan penting agar kasus serupa tidak terulang. “Kami sudah berkoordinasi dengan BGN dan daerah untuk memastikan perbaikan dilakukan secara menyeluruh,” tambahnya.