Ratusan pelajar SMKN 1 Kota Jambi mengalami kegagalan dalam mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akibat sebuah insiden yang bermula dari permintaan untuk menambahkan satu siswa ke dalam daftar siswa eligible.
Permasalahan muncul ketika operator input data, berinisial C, menerima telepon dari seorang guru yang meminta agar satu siswa—yang dikabarkan merupakan keponakan sekretaris di dinas pendidikan—dimasukkan ke dalam daftar.
Tekanan tersebut membuat operator tidak berani menolak permintaan tersebut.
Akibatnya, setelah proses input ulang dilakukan, seluruh data nilai siswa lainnya hilang, menyebabkan ratusan siswa SMKN 1 Kota Jambi kehilangan kesempatan untuk mengikuti SNBP.
Hal ini terungkap saat para siswa meminta klarifikasi kepada operator input data berinisial C melalui diskusi via Zoom, yang kemudian direkam oleh para siswa sebagai bukti.
Menurut salah seorang siswa, kejadian ini menyebabkan seluruh peserta yang seharusnya berhak mengikuti SNBP kehilangan kesempatan mereka hanya karena satu keputusan yang didasari oleh tekanan dari pihak tertentu.
Hingga saat ini, tim kami telah mencoba meminta klarifikasi kepada salah seorang guru berinisial E melalui pesan WhatsApp, namun belum mendapat tanggapan.