Ahli Gizi: Kepala Sekolah Wajib Cicipi Makanan MBG Sebelum Dibagikan

Ahli gizi Hardinsyah menyoroti pentingnya pengawasan ketat pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah muncul insiden keamanan pangan yang ditengarai akibat cemaran bakteri. Menurutnya, langkah sederhana seperti mencicipi makanan sebelum dibagikan dapat menjadi filter pertama untuk mencegah risiko gangguan kesehatan bagi siswa, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

“Tiba di sekolah, harusnya kepala sekolah mencoba atau melihat. Dari segi kesegaran, warna, atau kalau tercium aroma basi, itu harus jadi peringatan. Jangan sampai merasa seperti kelinci percobaan, karena memang SOP yang benar itu demikian,” ujar Hardinsyah.

Ia menyarankan kepala sekolah atau kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan mencicipi makanan sebelum dibagikan. Cara ini diyakini bisa menekan risiko cemaran sekaligus memberi rasa aman bagi penerima program.

Tak hanya sekolah, Hardinsyah juga mendorong keterlibatan masyarakat dan orang tua. Ia mengusulkan adanya pengawas independen di setiap satuan layanan MBG, yang beranggotakan unsur sekolah, masyarakat, pemerintah, serta perwakilan orang tua. Tim ini bisa bergiliran setiap minggu dan rutin menggelar rapat evaluasi bulanan.

Menurutnya, mekanisme tersebut bukan hanya menjaga kualitas makanan, tetapi juga membuka ruang pemberdayaan masyarakat. Pemerintah diharapkan memberi insentif bagi para pengawas independen sebagai bentuk dukungan.

Hardinsyah menekankan, jika sistem pengawasan diperkuat dan dilakukan secara berlapis, program MBG tidak hanya sekadar membagikan makanan, tetapi juga memastikan keamanan, kesehatan, dan keberlanjutan manfaat bagi generasi muda.