Dottcom.id – Danau Sipin, danau di tengah Kota Jambi, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata air unggulan. Namun, selama ini potensinya belum tergali maksimal.
Untuk itu, diperlukan kolaborasi multi pihak agar pengembangan Danau Sipin dapat berjalan efektif dan optimal.
Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kota Jambi, BWSS VI, dan HANHA Industry, sebagai pihak-pihak yang memiliki peran penting, telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) untuk pengembangan Danau Sipin.
MoU ini menjadi dasar bagi kerjasama antar pihak dalam mewujudkan Danau Sipin sebagai destinasi wisata air yang menarik dan berkelanjutan.
Peran Penting Para Pihak
Pemerintah Provinsi Jambi, Memiliki kewenangan dalam pengelolaan sumber daya air dan pariwisata di wilayahnya.
Pemerintah Kota Jambi, Bertanggung jawab atas penataan ruang dan infrastruktur di kawasan Danau Sipin.
BWSS VI, Bertugas menjaga kelestarian Sungai Batanghari dan anak sungainya, termasuk Danau Sipin, dari pencemaran dan kerusakan.
HANHA Industry, Perusahaan Korea Selatan yang bergerak di bidang penjernihan air, siap memberikan dukungan pendanaan dan teknologi untuk pengembangan Danau Sipin.
Langkah Awal Menuju Destinasi Wisata Air
Salah satu langkah awal yang penting adalah memperjelas bentuk kerjasama antar pihak. Hal ini termasuk menentukan fokus pengembangan, pembagian tugas, dan mekanisme monitoring dan evaluasi.
Salah satu fokus utama pengembangan Danau Sipin adalah menjadikannya sebagai destinasi wisata air yang jernih dan bebas sampah.
Untuk mencapai hal ini, diperlukan upaya-upaya seperti:
Pengerukan danau, Untuk mengatasi pendangkalan dan meningkatkan kualitas air.
Pengelolaan sampah, Membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif untuk mencegah sampah mencemari danau.
Perbaikan infrastruktur, Memperbaiki pintu air dan jaring penangkap sampah di sekitar danau.
Pengembangan atraksi wisata: Menciptakan berbagai atraksi wisata air yang menarik dan ramah lingkungan.
