Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Jambi menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Membedah Program 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi Menuju Kota Jambi Bahagia.” Forum ini menjadi ruang strategis bagi kalangan akademik dan publik untuk mengkaji secara kritis capaian awal pemerintahan hasil Pilkada 2024.
100 Hari Sebagai Tolak Ukur Arah Pembangunan
Tema tersebut diangkat sebagai bentuk perhatian sekaligus kontribusi pemikiran para cendekiawan terhadap arah pembangunan Kota Jambi. Masa 100 hari pertama kepemimpinan dinilai sebagai periode krusial untuk menunjukkan orientasi kebijakan, prioritas program, serta komitmen kepala daerah dalam menjawab harapan masyarakat.
Wali Kota Jambi Hadir Langsung di Forum
Acara yang berlangsung di Aula Griya Mayang, Rumah Dinas Wali Kota Jambi, pada Selasa (15/7/2025) ini turut menghadirkan langsung Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., serta para pakar lintas bidang yang menjadi narasumber, antara lain:
- Prof. Syamsurizal Tan
- Prof. Dr. H. Mukhtar Latif, M.A.
- Prof. Dr. Helmi, S.H., M.H.
- Prof. Dr. Ir. Aswandi, M.Si
- Kaspul Anwar, M.Pd., Ph.D.
- Ir. Martayadi Tajuddin, M.M.
- H. Hasan Basri Husin, S.H., M.A.P.
- Arfan Aziz, M.Sos. Sc., Ph.D.
Masukan Kritis dan Saran Konstruktif
Berbagai masukan, pandangan kritis, dan saran konstruktif disampaikan oleh para akademisi dan praktisi. Semua tanggapan tersebut disambut positif oleh Wali Kota Maulana yang mengapresiasi diskusi terbuka ini sebagai bentuk kolaborasi intelektual untuk memperkuat arah pembangunan dan penyempurnaan kebijakan.
“Masukan dari para pakar ini sangat berharga bagi kami. Pemerintah Kota Jambi selalu terbuka terhadap gagasan yang konstruktif dan berbasis data, demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Maulana.
Ajak ICMI Aktif Kawal Kebijakan
Maulana juga menegaskan peran ICMI sangat dibutuhkan secara aktif dalam pengambilan keputusan daerah.
“Sebagai anggota aktif ICMI, jangan dibiarkan saya sendiri dalam setiap mengambil kebijakan. Berikan masukan dan saran di setiap waktu karena Kota Jambi ini adalah milik kita bersama,” ucapnya.
Kolaborasi Gagasan untuk Kebijakan Publik
Wali Kota menyambut positif inisiatif ICMI dalam menghadirkan para pakar dalam forum tersebut. Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi yang tidak hanya terwujud dalam aksi nyata, tetapi juga melalui kontribusi pemikiran demi pembangunan Kota Jambi yang lebih baik.
“Dengan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki, tentu dapat menjadi masukan berharga bagi kami, khususnya dalam bidang kesejahteraan, infrastruktur, pendidikan, dan sosial. Sebab, membangun daerah bukanlah perkara mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan,” jelasnya.
Paparan Capaian Program 100 Hari
Sebelumnya, Wali Kota Maulana memaparkan capaian program 100 hari kerja “Kota Jambi Bahagia” yang telah berjalan secara progresif. Paparan tersebut mendapat apresiasi dari para peserta yang hadir, khususnya atas percepatan realisasi berbagai program prioritas.
Dana Rp75 Miliar untuk Penanganan Banjir
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menyampaikan kabar gembira bagi masyarakat Kota Jambi. Ia mengungkap bahwa anggaran sebesar Rp75 miliar untuk penanganan banjir di Kota Jambi akan segera terealisasi, berkat kolaborasi antara Pemerintah Kota, Provinsi, dan Pusat.
“Alhamdulillah, dua hari lalu saya dihubungi oleh Kementerian PUPR. Dana sebesar Rp45 miliar yang kita perjuangkan saat kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Jambi telah disetujui.
Sementara Rp25 miliar dari Pemerintah Provinsi saat ini menunggu pengesahan melalui anggaran perubahan. Kita hanya perlu mengalokasikan Rp5 miliar dari APBD Kota untuk penanganan sistem Asam,” jelas Maulana.
Ia menyebut, jika sistem pengendalian banjir di Sungai Asam berjalan optimal, maka akan mampu mengurangi genangan banjir hingga 60 persen di wilayah Kota Jambi.
Transportasi Ramah Lingkungan Ditambah
Wali Kota juga menyebut komitmen terhadap transportasi berkelanjutan.
“Kita akan tambah hingga 10 unit, namun secara bertahap melalui MoU yang akan dilakukan mulai September, sesuai dengan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan,” tutupnya.
ICMI Dorong Peran Intelektual Organik
Ketua Panitia Hafizen menyampaikan bahwa dasar pelaksanaan FGD adalah agar ICMI tidak terjebak dalam peran sebagai intelektual yang hanya bergelut dengan aksara dan teori.
“ICMI harus menjadi intelektual organik, bukan hanya sibuk dengan jurnal ilmiah, tetapi juga mampu membaca fenomena sosial di tengah masyarakat serta menjadi jembatan aspirasi rakyat,” ujarnya.
Ketua ICMI Tekankan Peran Forum Evaluatif
Senada, Ketua ICMI Orda Kota Jambi Beri Hermawati menegaskan pentingnya forum ini sebagai ruang strategis untuk mengkaji langsung capaian kinerja 100 hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Forum ini sekaligus mempertemukan pemangku kebijakan dan para pakar untuk memberikan masukan konstruktif.
“Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Jambi. Alhamdulillah, inisiatif ini mendapat sambutan positif dari seluruh undangan yang hadir,” singkatnya.
Dihadiri Tokoh dan Masyarakat Kota Jambi
FGD ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Jambi Zayadi, Ketua TP PKK Kota Jambi Nadiyah Maulana, Staf Ahli Wali Kota, Asisten Setda, Kepala Perangkat Daerah, Kepala Bagian, Camat dan Lurah, Forum Ketua RT se-Kota Jambi, serta kalangan akademisi, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan tamu undangan lainnya.